Dero.desa.id - Tradisi kenduri, genduren atau slametan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai bentuk syukur dan pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hajat dan harapan, serta memiliki nilai sosial positif di tengah masyarakat. Tradisi ini masih lestari hingga kini, terutama di masyarakat pedesaan.
Di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tradisi kenduri masih banyak dilakukan oleh warga setempat. Salah satu sesepuh dusun Tegal Duwur, Sukardi (78), mengungkapkan bahwa tradisi kenduri sudah ada sejak zaman dahulu dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
"Kenduri adalah tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Jawa. Tradisi ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, serta untuk saling berbagi dan mempererat silaturahmi antar warga," kata Sukardi.
Menurut Sukardi, ada banyak jenis kenduri yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa, di antaranya kenduri selapanan, wetonan, puputan, sabanan, likuran, muludan, badan, ujar, mitoni, kepaten, syukuran, dan angsumdahar. Setiap jenis kenduri memiliki tujuan dan tata cara yang berbeda.
.jpg)
Salah satu contoh uborampe Kenduri
"Misalnya, kenduri selapanan dilakukan untuk mendoakan anak yang baru lahir, kenduri puputan dilakukan saat terlepasnya tali pusar bayi, kenduri mitoni dilakukan saat usia kandungan telah berusia tujuh bulan, dan kenduri kepaten dilakukan untuk mengirimkan doa ke anggota keluarga yang meninggal dunia," jelas Sukardi.
Sukardi berharap agar tradisi kenduri dapat terus dilestarikan oleh generasi muda. Pasalnya, tradisi ini memiliki banyak manfaat bagi individu dan masyarakat.
"Kenduri mengajarkan kita untuk bersyukur, berbagi, dan mempererat silaturahmi. Selain itu, kenduri juga dapat menjadi ajang untuk melestarikan budaya Jawa," ujar Sukardi.
Hingga saat ini, tradisi kenduri masih banyak dilakukan oleh berbagai elemen atau lingkup masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan. Selain sebagai perwujuduan syukur dan bentuk pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hajat dan harapan, tradisi kenduri juga memiliki nilai sosial positif di tengah masyarakat. Adanya ritual kenduri dapat menjadi mekanisme sosial untuk menyambung tali silaturahmi dan kerukunan antar warga masyarakat.
Baca Juga Berita Sebelumnya: